Rabu, 28 April 2010

Kegagalan UN Terbanyak di Bahasa


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kegagalan ujian nasional (UN) sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan di DI Yogyakarta tahun ini paling banyak terdapat pada mata uji bahasa. Sebanyak 6.646 pelajar terdaftar mengulang UN pada mata uji Bahasa Inggris dan 5.294 lainnya mengulang pada mata uji Bahasa Indonesia.

Mereka adalah pelajar yang tak lulus UN utama dengan nilai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris kurang dari 5,5. Jumlahnya para pelajar yang gagal dalam UN bahasa ini mencapai 11.940 orang. Jumlah ini lebih tinggi dari jumlah pelajar yang tak lulus UN utama sebanyak 9.237 orang.

"Berarti ada cukup banyak pelajar SMA/MA/SMK yang gagal dalam mata uji Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia sekaligus," kata Ketua Panitia Pelaksana UN Provinsi DI Yogyakarta, Baskara Aji, Rabu (28/4/2010).

Dari jumlah ini, ujar Baskara, jumlah kegagalan tertinggi terdapat di jenjang SMK dengan jumlah 3.024 untuk Bahasa Indonesia dan 3.645 untuk Bahasa Inggris. Kegagalan terbanyak berikutnya terdapat dalam mata uji Matematika dengan jumlah total 5.066 orang dan teori kejuruan untuk jenjang SMK dengan jumlah sebanyak 2.639 orang.

Menurut Baskara, para pelajar yang tidak lulus UN utama ini dapat mengulang semua mata uji yang memperoleh nilai kurang dari 5,5. "Mereka terdaftar secara otomatis, tidak perlu mendaftar lagi. Kami akan sediakan semua kelengkapan," katanya.

Kepala Balai Bahasa Yogyakarta (BBY) Tirto Suwondo mengatakan, rendahnya nilai UN bahasa bisa jadi merupakan indikasi menurunnya kepedulian pelajar terhadap bahasa. Menurunnya perhatian ini juga terlihat dari maraknya penggunaan bahasa asing dalam percakapan generasi muda saat ini. Bahasa mereka semakin campur-campur. "Bahasa mereka menjadi Bahasa Indonesia yang tidak sempurna campur dengan bahasa asing yang juga tidak lengkap," ujarnya.

Kemampuan Bahasa Jawa pelajar sendiri telah beberapa lama menurun. Nilai harian Bahasa Jawa para pelajar umumnya lebih rendah dari nilai Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Sejumlah lembaga belajar Bahasa Jawa juga mulai ditinggalkan.

Source : www.kompas.com


By.ahmad.el.syarif


//fkip//pbi//umk//

Tim Untid Temukan BBM Arang Sintetis

MAGELANG - Universitas Tidar (Untid) Magelang menorehkan prestasi akademik tentang penemuan bahan bakar alternatif nonfosil.

Setelah melakukan penelitian dan kajian akademik, dosen teknik mesin, Jarot Hadi Astanto dan enam mahasiswanya berhasil menciptakan bahan bakar minyak (BBM) sintesis berbahan dasar arang kayu.

”Disebut sintesis, karena bahan bakar ini hasil buatan (manusia), bukan karena alam, seperti BBM pada umumnya” kata Jarot kemarin. Bahan bakar sintesis yang diklaim mampu menjadi bahan bakar alternatif kendaraan bermotor tersebut didapat dari proses destilasi uap pada mesin reaktor. Bentuknya cair mirip BBM seperti bensin atau solar, hanya saja tidak berbau dan berwarna putih bening. ”Destilasi adalah pemisahan senyawa cair melalui proses kimia. Proses ini didahuli dengan penguapan senyawa cair melalui pemanasan dan dilanjutkan dengan pengembunan uap. Dari pengembunan itu, jadilah senyawa cair,” jelasnya.

Bermula dari bahan arang kayu yang dibakar. Asap hasil pembakaran arang kayu ditampung dalam sebuah mesin reaktor untuk diembunkan dan menjadi cairan bahan bakar. 10 kilogram (kg) arang bisa menghasilkan 0,1 liter BBM sentesis. Jarot mengklaim jika BBM hasil karyanya ramah lingkungan.Hasil uji coba pembakaran menunjukkan api pembakaran BBM sintesis warnanya biru dan tidak menimbulkan asap.

Sementara pembakaran bensin, apinya merah kekuningan dengan asap berwarna hitam. Agus Muhaimin, mahasiswa yang ikut dalam tim penelitian, menambahkan pemakaian BBM sintetis telah diujicobakan di kendaraan bermotor. Meski masih dicampur dengan bensin dengan komposisi 3:1, atau tiga liter bensin dicampur satu liter BBM sintesis, namun hasilnya cukup memuaskan.

Penggunaan secara tunggal masih dalam tahap pengembangan. ”Temuan ini kami sebut Cipto Geni. Sebenarnya sejak 2007 kami juga telah menemukan lima bahan bakar alternatif. Di antaranya, Cakra Geni bahan bakar pengganti minyak tanah yang terbuat dari minyak jelantah dan Cakar Geni bahan bakar yang sama dan terbuat dari limbah karet busa,” bebernya.

Source : www.okezone.com


By. ahmad.el.syarif

//Fkip//pbi//umk//


Tim Untid Temukan BBM Arang Sintetis


MAGELANG - Universitas Tidar (Untid) Magelang menorehkan prestasi akademik tentang penemuan bahan bakar alternatif nonfosil.

Setelah melakukan penelitian dan kajian akademik, dosen teknik mesin, Jarot Hadi Astanto dan enam mahasiswanya berhasil menciptakan bahan bakar minyak (BBM) sintesis berbahan dasar arang kayu.

”Disebut sintesis, karena bahan bakar ini hasil buatan (manusia), bukan karena alam, seperti BBM pada umumnya” kata Jarot kemarin. Bahan bakar sintesis yang diklaim mampu menjadi bahan bakar alternatif kendaraan bermotor tersebut didapat dari proses destilasi uap pada mesin reaktor. Bentuknya cair mirip BBM seperti bensin atau solar, hanya saja tidak berbau dan berwarna putih bening. ”Destilasi adalah pemisahan senyawa cair melalui proses kimia. Proses ini didahuli dengan penguapan senyawa cair melalui pemanasan dan dilanjutkan dengan pengembunan uap. Dari pengembunan itu, jadilah senyawa cair,” jelasnya.

Bermula dari bahan arang kayu yang dibakar. Asap hasil pembakaran arang kayu ditampung dalam sebuah mesin reaktor untuk diembunkan dan menjadi cairan bahan bakar. 10 kilogram (kg) arang bisa menghasilkan 0,1 liter BBM sentesis. Jarot mengklaim jika BBM hasil karyanya ramah lingkungan.Hasil uji coba pembakaran menunjukkan api pembakaran BBM sintesis warnanya biru dan tidak menimbulkan asap.

Sementara pembakaran bensin, apinya merah kekuningan dengan asap berwarna hitam. Agus Muhaimin, mahasiswa yang ikut dalam tim penelitian, menambahkan pemakaian BBM sintetis telah diujicobakan di kendaraan bermotor. Meski masih dicampur dengan bensin dengan komposisi 3:1, atau tiga liter bensin dicampur satu liter BBM sintesis, namun hasilnya cukup memuaskan.

Penggunaan secara tunggal masih dalam tahap pengembangan. ”Temuan ini kami sebut Cipto Geni. Sebenarnya sejak 2007 kami juga telah menemukan lima bahan bakar alternatif. Di antaranya, Cakra Geni bahan bakar pengganti minyak tanah yang terbuat dari minyak jelantah dan Cakar Geni bahan bakar yang sama dan terbuat dari limbah karet busa,” bebernya.

Source : www.okezone.com


By. ahmad.el.syarif

//Fkip//pbi//umk//

UN TIDAK LULUS : Siswa Banyak Mengulang UN di Mapel Bahasa Indonesia dan Biologi


Jakarta, Senin (26 April 2010)--Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyampaikan, kebanyakan peserta UN SMA/MA 2010 yang mengulang adalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi. Peserta yang mengulang diberi kesempatan mengikuti ujian ulangan pada 10-14 Mei 2010.
"Mungkin sampeyan surprise. Ternyata Bahasa Indonesia sama Biologi," kata Mendiknas menjawab pertanyaan wartawan usai melantik Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Gedung Perpustakaan UNJ, Jakarta, Senin (26/4/2010).

Berdasarkan data Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Puspendik Balitbang Kemdiknas) dari total peserta UN SMA/MA 2010 sebanyak 1.522.162 siswa, terdapat 154.079 siswa yang mengulang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99.433 siswa atau 64,5 persen mengulang satu mata pelajaran. "Kami melakukan analisis, sebagian besar, 64 persen lebih itu, satu mata pelajaran yang tidak lulus," kata Mendiknas.

Lebih lanjut Mendiknas menyampaikan, mata pelajaran yang diulang diantaranya adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan Biologi. "Kalau dia mengulang hanya satu mata pelajaran, itu kesempatan untuk lulusnya tentu jauh lebih tinggi," katanya.

Mendiknas mengajak kepada para kepala sekolah, kepala dinas, dan siswa yang mengulang untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian ulangan. "Yang penting satu masih ada kesempatan ujian ulang tanggal 10-14 Mei nanti," katanya.

Menurut Mendiknas, penyebab ketidaklulusan siswa ini karena banyak hal sebagai bagian dari cerminan dari sekolah masing-masing. Mendiknas meminta sekolah segara melakukan evaluasi diri. Mendiknas menyebutkan, penyebab ketidaklulusan diantaranya karena proses belajar mengajar yang tidak maksimal, kesadaran murid yang rendah, dan infrastruktur, serta sarana prasarana yang kurang memadai. "Dari situlah kami sedang melakukan evaluasi analisis secara mendalam, sehingga segera kami bisa melakukan intervensi kebijakan," katanya.

Mendiknas lebih lanjut menyampaikan, hasil UN penting untuk pemetaan dan pemetaan itu baru memiliki makna kalau dilakukan intervensi kebijakan. Mendiknas mencontohkan, hasil kelulusan siswa di Provinsi Gorontalo pada tahun lalu tinggi, tetapi sekarang turun menjadi sekitar 54 persen. Pemerintah, lanjut Mendiknas, juga berkomitmen mulai 2010 akan mengerahkan sumber daya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) "Tidak semua Indonesia bagian timur, tetapi ke daerah yang memang petanya sudah jelas kurang," ujarnya.

Sementara, terkait menurunnya tingkat kelulusan sekitar empat persen dibandingkan tahun lalu, Mendiknas meminta untuk tidak terlalu merisaukan karena ada ujian ulangan. Selain itu, siswa yang paling banyak tidak lulus hanya pada satu mata pelajaran. Mendiknas meminta kepada para guru untuk memberikan dan menumbuhkan optimisme, serta memberikan bimbingan remediasi. "Insya Allah bisa lebih tinggi (kelulusannya) ," katanya.

Source : www.depdiknas.go.id



By. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Mendiknas: Dibutuhkan 50.000 Guru Setiap Tahun


Jakarta, Senin (26 April 2010)--Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyampaikan, pemerintah membutuhkan sebanyak 50.000 guru setiap tahun. Kebutuhan guru itu untuk mengganti guru yang telah pensiun dan menambah kekurangan saat ini.

Hal tersebut disampaikan Mendiknas dalam sambutannya pada pelantikan Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Gedung Perpustakaan, Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta, Senin (26/4/2010).

"Saat ini kita sedang giat melakukan reformasi pendidikan melalui peningkatan kualitas guru sebagai pembela utama kemajuan pendidikan nasional kita," kata Mendiknas usai mengukuhkan kembali Prof. Dr.Bedjo Sujanto, M.Pd. sebagai Rektor UNJ masa bakti 2010-2014.

Mendiknas menyebutkan, dari 2,6 juta guru di Indonesia, masih terdapat 1,3 juta lebih atau 57 persen guru yang belum memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4 atau S1. Selain itu, lanjut Mendiknas, sebanyak 71 persen guru belum tersertifikasi. "Masalah itu memerlukan komitmen dan strategi, serta mobilisasi sumber daya yang luar biasa. Reformasi birokrasi di lingkungan Kemdiknas yang dilakukan sekarang ini tetap bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara efisien dan efektif," katanya.

Lebih lanjut Mendiknas mengatakan, dalam reformasi birokrasi tersebut, salah satu aspeknya adalah penataan struktur organisasi. Dengan struktur yang baru ini, kata Mendiknas, kompleksitas masalah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, baik dari sisi percepatan, pemenuhan standar minimal, aspek kualifikasi, dan profesionalitas dapat diselesaikan dengan baik. "Sekaligus melihat satu satuan pendidikan secara utuh," katanya.

Sebagai gambaran, kata Mendiknas, selama ini urusan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan terkonsentrasi dan tertumpu hanya pada satu direktorat jenderal saja yaitu Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK). Dilanjutkan Mendiknas, urusan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan ini akan dilakukan redistribusi ke tiga direktorat. "Pengelolaannya terintegrasi dengan satuan pendidikan sesuai dengan jenjangnya," ujarnya.

Mendiknas mengatakan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Mandikdasmen) , yang menangani mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah, akan dibagi menjadi dua direktorat jenderal. Mendiknas menyebutkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar untuk menangani jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah untuk menangani jenjang sekolah menengah atas (SMA) sederajat. "Guru yang tadinya ditangani secara khusus oleh PMPTK redistribusi ke pendidikan dasar dan pendidikan menengah plus pendidikan nonformal dan informal," katanya.

Mendiknas meminta untuk tidak merisaukan reformasi struktur organisasi ini. Pemerintah, kata Mendiknas, berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan. "Meningkatkan kualitas guru tetap menjadi prioritas," tegasnya.

Sumber: gim


Source : www.depdiknas.go.id


By. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Kartini-Kartini Muda Indonesia Sabet Medali di Amerika


Jakarta, Kamis (22 April 2010)--Para pelajar Indonesia meraih medali pada ajang International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad (I-SWEEEP) 2010 pada 14-19 April 2010 di Houston Texas, Amerika Serikat. Tiga tim yang kesemuanya adalah para siswi sekolah menengah atas (SMA) pulang membawa medali. Kemenangan ini sebagai kado peringatan Hari Kartini pada 21 April.

Healtha Padmanusa dan Nabila Binti Ahmad Anshori dari SMA Semesta Bilingual Boarding School, Semarang, Jawa Tengah meraih medali perak untuk kategori energi. Judul penelitian mereka adalah Utilization of Anthocyanin Compounds from Senduduk Plant (Melastoma Malabathricum) as Sensitizer in Dye Sensitized Solar Cell. Dalam penelitiannya, Healtha mencari solusi murah untuk membuat solar sel. Pada umumnya solar sel dibuat menggunakan silikon yang berharga mahal. Solusi yang dibuat adalah memanfaat ekstrak biji tanaman Senduduk (Melastoma Malabathricum). "Setelah dites dengan ultraviolet, tanaman ini mengandung antosianin yang dapat digunakan sebagai pengganti silikon," katanya kepada pers di Restoran D'Nanta Bistro , Jakarta, Kamis (22/04/2010) .

Dhora Vasminingtya dan Nila Sutra dari SMAN 1 Ponogoro, Jawa Timur merali medali perunggu untuk kategori rekayasa teknologi. Judul penelitian mereka adalah Husk Supplement Concret a New Alternative Concrete which is Strong, Light, and Has a High Econmical Value. Dhora, pada penelitiannya mencoba memanfaatkan sekam atau kulit padi sebagai salah satu komponen atau suplemen dalam membuat beton bangunan. "Keunggulan penggunaan sekam ini adalah lebih kuat hampir dua kali lipat daripada beton bangunan biasa. Selain itu, lebih ringan karena menggantikan pasir dengan sekam, dan juga lebih memiliki nilai ekonomis tinggi," kata Dhora.

Adapun Mutiah Humaira dan Shinta Erdiana dari SMA Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School, Tangerang Selatan, Banten berhasil meraih honourable mention untuk kategori energi. Judul penelitian mereka adalah Utilization of Organic Waste being Solid Fuel (Biobriquette) and Liquid Smoke. Penelitian yang dilakukan adalah membuat biobriket dari bahan biomassa seperti tongkol jagung, dedaunan, dan ranting.

Setelah melalui proses pirolisis, biomassa ini menghasilkan dua produk yaitu biobriket dan asap cair. Biobriket yang dihasilkan memiliki nilai kalori yang lebih tinggi dari briket batubara dan SNI (Standar Nasional Indonesia). Sementara asap cair digunakan sebagai bahan pengawet. "Project kita itu usefull, simple, dan environmentally, serta reduce sampah yang ada di Indonesia," kata Mutiah bersemangat.

I-SWEEEP merupakan olimpiade proyek penelitian tingkat internasional yang melombakan tiga bidang yaitu energi, rekayasa teknologi, dan lingkungan untuk tingkat SMP dan SMA. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Cosmoz Foundation ini diikuti oleh 70 negara dan 40 negara bagian dari Amerika Serikat.

Indonesia telah tiga kali mengikuti ajang internasional ini. Pada keikutsertaan sebelumnya, Indonesia meraih dua medali emas, dua medali perak, tiga medali perunggu, dan empat honourable mention. Ketiga tim yang dikirim merupakan para juara dari ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2010.

Presiden ISPO Bambang Sudibyo mengatakan, ISPO merupakan pintu bagi siswa untuk menjadi berkelas dunia. Dia meminta agar prestasi ini tetap dipertahankan. "Selamat kepada adik-adik yang berhasil menjadi juara dunia," katanya.

Mantan Mendiknas ini lebih lanjut mengatakan, anak-anak Indonesia sudah terbukti menjadi kekuatan dunia untuk bidang Matematika dan sain. Dia menilai, hasil yang diraih oleh para peraih medali internasional ini cukup potensial. "ISPO dalam proses mempatenkan hasil penelitian anak-anak ini, sehingga nanti bisa dikomersialkan. Siapa yang mau memanfaatkan maka kemudian bisa menggunakan hasil penelitian anak-anak ini," katanya.

Kepala Sekolah SMA Semesta Bilingual Boarding School, Semarang, Jawa Tengah, Haris, mengatakan, di sekolahnya ada satu metode pendekatan pembelajaran proyek berbasis kompetensi berbasis penelitian. Secara sederhana, kata dia, penelitian ini untuk mencapai kurikulum nasional, tetapi kemudian para siswa tertarik untuk melanjutkan penelitian menjadi sesuatu yang lebih unik. "Jadi bukan hanya sekedar standar kurikulum nasional saja, tetapi standar kompetensinya dinaikkan. Itu kebijakan sekolah sendiri," katanya.

Haris mencontohkan, keberhasilan yang diraih di ajang I-SWEEEP ini merupakan lanjutan dari bidang Kimia. "Anak-anak membuat proyek dengan bimbingan guru dan dosen Universitas Diponegoro. Setelah itu, mereka bersaing dengan teman-teman sendiri di sekolah Sma Semesta," katanya.

Haris menyebutkan, pada tahun ini ada 33 proyek yang dipersaingkan untuk mengikuti ISPO. Dari 33 proyek itu terpilih 12 proyek masuk semifinal, dan terpilih sembilan untuk mengikuti ISPO. Dia menyebutkan, dari sembilan tim tersebut lolos empat tim di ajang ISPO dan meraih satu medali emas, satu medali perak, dan dua medali perunggu. "Healta meraih medali perunggu di ISPO," katanya.

Lebih lanjut Haris mengatakan, tiga tim lainnya akan mengikuti kompetisi masing-masing bidang Informatika ke Rumania, International Environmental Project Olympiad (INEPO) ke Turki, dan International Young Inventor Project Olympiad (IYIPO) ke Georgia.

Sumber: gim

Source : www.depdiknas.go.id


By. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Peringkat UNIVERSITAS di INDONESIA


UMK. KUdus. Berselancar di dunia maya membuat saya penasaran mengenai dunia pendidikan, dan kebetulan saya mendapatkan ide untuk mencari Peringkat Universitas di Indonesia. lama juga saya berselancar, akhirnya di website resmi Dikti ( www.dikti.go.id ) saya menemukan artikel berisi data perngkat Universitas di Indonesia. Tapi, kok tidak ada UMK di jajaran 10 besar yah? wah, mungkin ini mimpi yang terlalau besar bagi saya sebagai seorang mahasiswa UMK, tapi sah-sah saja kan kalo kita bermimpi UMK akan masuk jajaran 10besar Universitas terbaik di INDONESIA atau menjdi no 1 di Indonesia, amieeen. berikut adalah daftar Peringkat Universitas di Indonesia.



No Nama Perguruan Tinggi Peringkat
1 University of INDONESIA 201=
2 GADJAH MADA University 250
3 BANDUNG Institute of Technology (ITB) 351=
4 AIRLANGGA University 401-500
5 BOGOR Agricultural University 501-600
6 DIPONEGORO University 501-600
7 University of BRAWIJAYA 501-600
8 Institute of Technology SEPULUH NOPEMBER... 601+



Peringkat Berdasarkan Webometric

WR: World Rank RR: Regional Rank

RR WR Nama Perguruan Tinggi
10 676 Institute of Technology Bandung
15 906 University of Indonesia
37 1604 Gunadarma University
44 1762 Institut Teknologi Sepuluh Nopember
48 1960 Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
52 2013 Petra Christian University
53 2063 Bogor Agricultural University
56 2152 Brawijaya University
57 2159 Sebelas Maret University
65 2672 Airlangga University
68 2730 Universitas Padjadjaran
76 3016 Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya
79 3026 Binus
84 3138 Diponegoro University
85 3198 Hasanuddin University
86 3254 Universitas Sumatera Utara
90 3310 Yogyakarta State University
92 3338 Budi Luhur University
93 3347 Indonesia University of Education
97 3467 Sanata Dharma University
98 3491 Lampung University


By. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//


Source : www.dikti.go.id

Kartini dan EMANSIPASI


UMK. Kudus. Emansipasi atau kesetaraan gender antara kaum laki-laki dan perempuan menjadi titik perjuangan Raden Ajeng Kartini yang merupakan pahlawan Emansipasi Wanita di Indonesia. Perjuangan yang didasari akan pentingnya kesetaraan itu didaptakan demia kemajuan kaum wanita yang selama periode Feodalisme berkembang terkesan mengekang wanita dari dunia luar. kini emansipasi bukan lagi menjadi sebuah Isu besar yang perlu diperdebatkan, terlihat kesetaraan (dalam hal ini theory) antara kamu wanita dan pria sekarang. Berarti apakah perjuangan RA Kartini hanya sebatas ini? Salah besar jika kita hanya memandang emansipasi sebagai sebuah jalan untuk membuat perempuan memiliki hak, harkat dan martabat yang sama dengan laki-laki atau kaum pria. Kartini teah memberikan jalan bagi Kaum wanita Indonesia untuk maju serta berkembang lebih maju daripada ketika pada zamannya, tetapi yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Kita bisa melihat, bagaimana Kaum wanita dengan merasa memiliki hak yang sama dengan pria, bekerja hingga melupakan Masalah anak dan keluarga, kehilangan jiwa feminis, serta hal lain yang sama sekali berseberangan dengan Perjuangan beliau. Jika Saya KARTINI, maka saya akan berkata," Emansipasi Benar, tapi Jiwa Wanita itulah yang menuntun Wanita". Entah bagaimana perkembangan hirk pikuk wanita Indonesia sebagai Kaum KARTINI di masa Kini, tapi Perjuangan KARTINI memang belum selesai, masih banyak Pekerjaan Rumah (bukan pekerjaan rumah tangga saja) yang harus dilalui oleh para Wanita Indonesia sehingga apa yang dcita-citakan oleh RA.Kartini benar-benar tercapai, tidak hanya menaikkan derajat kaum wanita tetapi juga menaikkan Drajat Bangsa, karena ada pepatah mengatakan " JIka Kita ingin melihat suatu Bangsa, maka Lihatlah WANITANYA..."


By. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

PELEPASAN PELAYARAN KEBANGSAAN BAGI ILMUWAN MUDA 2010 (From Green into Blue)


Sebuah lagu semenjak kita kecil yang berjudul “Nenek Moyangku Seorang Pelaut’ ternyata bukanlah isapan jempol belaka. Karena sebenarnya dibalik lirik dalam lagu tersebut menceritakan tidak hanya bagaimana tangguhnya kekuatan nenek moyang kita dalam mengarungi lautan luas, tetapi juga keindahan akan alam laut Negara kita, yang berharga tidak hanya bagi kita Rakyat Indonesia, tetapi juga bagi dunia.

Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan potensi laut yang sangat besar dan mempunyai pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Demografi Rakyat Indonesia, kurang lebih 25% hidup dari berbagai usaha yang berhubungan dengan kelautan daerah pesisir maupun sektor pendukungnya. “Oleh karena itu Pemerintah membentuk satu Departemen khusus yaitu Departemen Kelautan dan Perikanan khusus untuk melihat potensi yang luar biasa ini”, demikian dikatakan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas), Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, dalam kata sambutannya saat acara pelepasan pelayaran kebangsaan bagi ilmuwan muda di Muara Baru, Jakarta Utara hari Sabtu (3/4).

Dalam penjelasannya Wamendiknas memberikan gambaran bahwa Negara kita yang tadinya memulai revolusi hijau (Green Revolution) dengan swasembada berasnya, sekarang mulai beralih pada potensi laut atau apa yang disebut dengan revolusi biru (Blue Revolution).

Dalam sambutannya Wakil Menteri Pendidikan menjelaskan pula dari 4,5 juta mahasiswa Indonesia sekitar 10% persen bergerak di bidang MIPA. Dari jumlah tersebut bila diambil sekitar seperempatnya saja maka akan ada sekitar 100-150 ribu mahasiswa Indonesia yang bisa dieksposekan kepada kekayaan laut yang dimiliki Negara kita. Belum lagi disiplin kebumian maupun disiplin ilmu lain. “Artinya bangunan kebangsaan untuk ilmuwan bidang MIPA yang hanya mengakomodir 17, 13, 14 mahasiswa per tahun, per batch, itu sangat kecil.” Ujarnya.

“Kita ingin 10.000, kita ingin 20.000, kita ingin hendaknya Negara-negara asing datang kesini, belajar tentang kekayaan kita dan siap bahu-membahu memaksimalkan potensi yang tentunya didukung oleh berbagai komponen”, lanjut Wamendiknas dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Kepala LIPI, Prof. Lukman Hakim, Ph.D serta beberapa perwakilan lainnya dari Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Ir. Hendarman, Ph.D dan beberapa staf dari Kapal laut Baruna Jaya VIII yang akan digunakan untuk berlayar dari tanggal 3-16 April 2010 ini.

Dalam akhir sambutannya Wamendiknas yang juga merangkap sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi ini mengajak seluruh elemen yang hadir untuk melihat pelayaran ini sebagai bagian dari perekat kebangsaan untuk membuktikan betapa kayanya Indonesia, betapa pluralnya Indonesia. “Untuk itu diperlukan suatu semangat untuk saling bekerjasama, saling menghargai kita ini adalah suatu bangsa, suatu bangsa yang besar, yang dalam segi kelautan kita adalah World Class. Tidak ada Negara di dunia yang sekaya Indonesia, potensi kelautannya.”

Kepada para mahasiswa-mahasiswi yang akan ikut berlayar, Wamendiknas memberikan nasehat agar jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, karena dari beberapa ribu yang mendaftar hanya terpilih beberapa yang terseleksi.

Dalam kesempatan ini pula Wamendiknas menerima secara simbolis, Jurnal Ilmiah Penelitian Pelayaran Kebangsaan Angkatan ke-II Tahun 2009 di Kepulauan Bawean dan Karimun Jawa, dari LIPI kepada Kementerian Pendidikan asional RI sebagai bentuk kerjasama dari kedua lembaga dalam penyelenggaraan pelayaran kebangsaan bagi ilmuwan muda yang diserahkan secara langsung oleh Wakil Kepala LIPI.


By. ahmad.el.syarif
//fkip//pbi//umk//
Source : www.dikti.go.id

Perubahan Panduan PHKI Tema A Program Hibah Kompetisi Berbasis Institusi Tahun 2010


Pimpinan Perguruan Tinggi Pengusul PHKI Tema A yang telah lolos seleksi proposal awal

Dengan hormat,
Dengan adanya keputusan MK tentang pembatalan UU No. 9 tahun 2009 tentang BHP, dan kebijakan pemerintah (Menteri Pendidikan Nasional) agar semua kebijakan yang terkait dengan BHP disesuaikan, maka tujuan pengembangan program pada PHKI Tema A yang semula mengarahkan perguruan tinggi mempersiapkan proses menuju BHP, serta indikator kinerja utama perlu disesuaikan. Sehubungan dengan itu penyusunan proposal Lengkap diharap mengikuti Panduan Pengajuan Proposal PHKI tahun seleksi 2010 yang telah direvisi seperti terlampir atau dapat diunduh di website www.dikti.go.id

Atas perhatian dan kerjasama Saudara kami ucapkan terima kasih.

Unduh File: Surat Dirjen Revisi Proposal :: Panduan Pengajuan Proposal (Revisi)

Direktur Jenderal,

TTD

Fasili Jalal



Source : www.dikti.go.id

by. ahmad.el.syarif

Senin, 26 April 2010

Akhirnya KKL menanti


UMK. Kudus. Setealh berjibaku dengan beberapa protes serta adanya tuntutan dari para Koordinator BUS KKL 2010, akhirnya kebimbangan para peserta KKL PBI 2010 terbayar sudah. Telah diputuskan KKL tahun ini akan tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal semula, yakni tanggal 11 - 12 Mei 2010. KKL ini akan mengu8njungi kota Gudeg Jogjakarta sebagai pusta kegiatan KKL.nya. di Jogja akan diknjungi beberapa institusi pendidikan tinggi serta beberapa Objek Wisata. mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan hasil KKL sebagai salah satu tugas pemenuhan sebagai persyaratan mengikuti KKL serta persyaratan untuk Nilai tentunya. Protes serta boikot yang dilakukan oleh Koordinator bus KKL beberapa waktu yang lalau, cukup membuat panitia pelaksana serta pihak Fakultas dan Program studi kelimpungan, ketakutan akan dibatalkannya program KKL ini pun sempat mencuat. namun, meskipun koordinator bus telah menghimbau untuk memboikot pembayaran KKL karena mereka mengklaim tidak ada transparansi dana KKL, antusiasme peserta KKL untuk mengikuti KKL ini justru lebih besar, terbukti dari 300 kursi yang disediakan untuk peserta, tersisa 15 kursi yang belum terbayar pada tanggal 22/04/2010 atau 2 hari dari batas akhir pembayaran KKL. dengan jumlah yang hampir mendekati 100%, tentu sudah dapat dipastikan KKL akan tetap pada jadwal semula. Kini yang menjadi PR bagi pihak pelaksana, yakni panitia dari Fakultas serta Program Studi adalah membuktikan pada seluruh peserta bahwa apa yang dituduhkan tidak benar dan panitia akan memberikan pelayanan yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan mahasiswa. "Kami tidak sabar ingin mengikuti KKL, mengingat sekarang ini sedang TES MID SEmester, jadi bisa sekalian refreshing", kata salah satu peserta KKL kepada redaksi. semoga harapan dan tujuan positif yang diemban pihak fakultas dan Progdi dapat tercapai dengan baik serta memberikan kesan baik pula bagi kita semua. Doá dan dukungan Kami kepada pihak pelaksana, semoga Program Kita berjalan dengan lancar dan Memuaskan semua pihak serta bermanfaat bagi semuanya.


by. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Pentingnya Sebuah Sistem Penjaminan Mutu


UMK. Kudus. Janji seringkali terlihat indah, terdengar merdu, dan membuai. Tetapi, bila tak sesuai dengan yang dijanjikan akan berbuah rasa kecewa. Janji memang harus diwujudkan. Begitu juga saat sebuah lembaga pendidikan mengaku dan mengklaim memiliki kualitas tepercaya. Apa artinya jika hanya slogan semata? Namun, tidak demikian dengan Universitas Muria Kudus (UMK) yang menegaskan keseriusan dan komitmennya dalam menjaga kualitas dengan membentuk Badan Penjaminan Mutu (BPM).

Sekilas BPM
Menurut Ir Masruki Kabib, MT, Ketua BPM UMK, sejak tahun 2006 UMK telah membentuk satuan tugas (satgas) guna mempersiapkan sistem penjaminan mutu. Kemudian, tahun 2008, UMK membentuk badan yang mengelola sistem penjaminan mutu yaitu Badan Penjaminan Mutu (BPM), dengan tugas utama merencanakan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu akademik secara keseluruhan, membuat perangkat, memonitor pelaksanaan, melakukan audit dan evaluasi, serta melaporkan secara berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik di UMK secara internal (internal quality assurance).

Secara eksternal (external quality assurance), BPM juga memiliki tanggung jawab, diantaranya memadukan dan mengembangkan kerjasama antara universitas, lembaga, atau organisasi lainnya.
Hasilnya, mulai tahun 2008 UMK ditetapkan sebagai salah satu perguruan tinggi (PT) bermutu di tingkat nasional. Hal ini mengacu pada penilaian Tim Technical Assistance Quality Assurance dan Evaluasi Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Direktotal Jendral (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti). UMK termasuk salah satu dari 68 PT di Indonesia yang menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Program kerja
BPM sendiri merupakan unit independen yang bertanggung jawab kepada rektor. Cakupan dan program kerjanya meliputi semua program studi, strata pendidikan, bidang pelatihan, konsultasi, pendampingan dan kerjasama bidang penjaminan mutu akademik, pengembangan sistem informasi bidang penjaminan mutu akademik, pengembangan dan pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik yang sesuai dengan keadaan sosial, budaya kampus, pengembangan dan pelaksanaan audit mutu akademik internal, pengelola program studi, dan satuan organisasi lainnya.
Masruki mengutarakan bahwa fokus BPM UMK hingga tahun ini adalah pada program studinya. Indikator saat audit internalnya melingkupi visi dan misi, tata pamong, tata kelola, input mahasiswa, proses pembelajaran, SDM, sarana prasarana, sistem informasi, pengelolaan keuangan, pengabdian masyarakat dan lingkungan, serta kerja sama dalam dan luar negeri. Maka, peningkatkan kualitas SDM dan sosialisasi ke masing-masing program studi gencar dilaksanakan. Ke depan, setiap bidang dan unit lain di UMK secara bertahap akan dimonitor.
Akhirnya, impian seperti yang dilontarkan Masruki, bahwa budaya mandiri akan tercipta, dan kualitas proses pembelajaran dan hasil nyata pada mahasiswa, masyarakat, dan stakeholders lain bisa dirasakan, tidak mustahil segera terwujud dengan keberadaan BPM UMK.


By. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Source : www.umk.ac.id

Jumat, 23 April 2010

Nampang dan Berperang




UMK. Kuudus. Nampang & Berperang ? uupppzzz... bukan perang senjata, tetapi perang argumen. Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris UMK, kemarin (Kamis,23/04/2010) mendapat kesempatan emas untuk mengunjungi TVRI Jawa Tengah sekaligus menjadi peserta acara debat Interaktif "RELAX". acara yang dipandu 2 presenter kocak TVRI ini berdurasi 1 jam, hadir juga team lain sebagai lawan dalam debat ini yaitu team dari STIT ABIDEL Semarang dan juga tamu dari BATAN dan dari Amerika Serikat. acara ini sepenuhnya dengan menggunakan bahasa Inggris. karena konsep acara yang RELAX, maka tidak ada kesan kompetisi Formal atau dewan juri, terhitung 21 mahasiswa ikut nampang di TVRI termasuk juru bicara utama team UMK Ahmad Syukur, Riski Putri Sofiani dan Temmy Asmaranty. 1 jam nampang di TVRI cukup melelahkan, tapi semua itu terbayar karena setelah acara selesai mahasiswa PBI UMK diberikan kesempatan untuk tour mengelilingi TVRI Jawa Tengah serta berfoto-foto ria tentunya. SElain sebagai media promosi UMK ke luar, tampilnya mahasiswa UMK di acara relax ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan dan menunjukkan bahwa ternyata mahasiswa UMK BISA..........................


by. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

NUEDC 2010 : UMK bukan sebelah mata


Salatiga. Pagelaran Kompetisi NUEDC 2010 atau Kompetisi debat mahasiswa berbahasa Inggris telah ditutup secara resmi oleh Perwakilan dari Koordinator Perguruan Tinggi Swasta ( KOPERTIS Region 6 ), Rabu 21 April lalu. sedianya acara ini akan ditutup keesokannya, tetapi jadwal yang dilaksanakan ternyata lebih cepat dari semula. terhitung 16 team dari 16 Universitas Swasta di Jawa Tengah Mengikuti Pagelaran ini. UMK salah satu diantaranya. diwakili oleh 2 Peserta debat (debater) yakni Ahmad Syukur dan Risky Sandhi Safitri dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMK. Team UMK telah berjuang keras, mulai dari babak perempat final dan akhirnya lolos ke SEmi-final. di sini tema-team terbaik berkompetisi kembali untuk merebut tiket final yang hanya akan diikuti 4 team saja. team yang dihadapi diperempat final bisa dibilang team unggulan se Jawa Tengah, yakni UKSW, UMS, UTM dan UMK sendiri pun mendapat predikat team kuat di pagelaran NUEDC 2010 ini. Adu argumen dan perang pendapat di Semi final cukup panas dirasakan oleh peserta, bahkan oleh Pendamping team UMK, Fajar Kartika,S.S,M.Hum yang juga merupakan PD III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMK. SemiFinal menjadi pengalaman yang berkesan bagi team UMK mengingat tahun lalu UMK hanya mampu sampai perempat final saja. tapi perjuangan team UMK untuk mencoba lolos ke Final tetap keras. dan hasilnya team UMK harus puas menjadi peringkat 5 (harapan 2) dan tidak berhak lolos ke Final. Meskipun sedikit sedih, tapi banyak komentar yang datang dari Team Lain mengatakan jika team UMK jauh lebih baik dari tahun lalu, dan bisa dikatan team UMK sekarang ini menjadi team besar dan tidak bisa dipandang sebelah mata. kita lihat saja NUEDC 2011.



by. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Rabu, 14 April 2010

UMK Berkesempatan Memperoleh PHKI Lagi


UMK-Setelah berhasil mendapat Program Hibah Kompetisi Institusi (PHKI) tema A, Universitas Muria Kudus (UMK) pada tahun ini menjadi salah satu Perguruan Tinggi (PT) dari 279 PT negeri maupun swasta di Indonesia yang lolos proposal awal. Melalui surat Direktorat Jendral (Dirjen) Pendidikan Tinggi (DIKTI) nomor : 07/D/T/2010 perihal hasil penyampaian hasil Proposal PHKI. UMK diundang untuk menyusun proposal lengkap.

Melalui surat dari Direktur Jendral (Dirjen) Fasli Jalal menyatakan, UMK diminta untuk mengikuti proses selanjutnya. Dirjen juga menekankan, proposal PTN/PTS 2010 yang lolos harus memenuhi persyaratan administratif sebagaimana yang ditentukan DIKTI.

Selain itu, untuk penyusunan proposal lengkap dan perbaikan, harus memerhatikan komentar reviewer saat pengajuan proposal awal. Seleksi pertama ini akan dilanjutkan dengan pengajuan proposal lengkap. Rencananya, bulan Juni mendatang akan dikumpulkan.

Berita lolosnya seleksi awal Proposal PHKI ini tentu disambut gembira oleh pimpinan dan sivitas UMK. Drs. Masluri, MM, selaku penanggung jawab program PHKI UMK menyambut gembira dan akan segera menyusun proposal lengkap sebagaimana dipersyaratkan dalam program PHKI tersebut. Menurut keterangan Pembantu Rektor I UMK ini, tim PHKI yang sudah dibentuk tentu akan bekerja ekstra agar UMK lolos kembali dalam penilaian proposal lengkap. “Mudah-mudahan dengan pengalaman yang kami miliki dengan didukung tim PHKI dan semua sivitas UMK kembali lolos dalam memperoleh program PHKI pada tahun 2010 ini,” kata Masluri (Ulin/Portal UMK)

klik Disini Untuk download Daftar Universitas Lolos PHKI


Source : www.umk.ac.id


by. ahmad.el.syarif


//fkip//pbi//umk//

Mahasiswa UMK, Saatnya Unjuk Diri


UMK-Bidang kemahasiswaan Universitas Muria Kudus (UMK) diminta meningkatkan prestasi dan kreatifitas masing – masing. Mahasiswa perlu berperan serta dalam kompetisi dan kegiatan perlombaan dari perguruan tinggi lain. Hal ini disampaikan Drs. Hendy Hendro HS, MSi saat ditemui Portal UMK di kantornya (5/4) kemarin.

Mahasiswa dihimbau untuk mempersiapkan diri dalam ajang kompetisi semaksimal mungkin. Bulan April dan Mei mendatang Pekan Seni Tingkat Daerah (Peksimida) akan digelar. Harapannya, mahasiswa dapat membawa nama baik Jawa Tengah di pentas nasional. Pada 8 April mendatang, ada debat Bahasa Inggris tingkat Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VI. Rencananya, UMK akan ikut dalam perlombaan tersebut diwakili dari jurusan Bahasa Inggris FKIP. “UMK cukup diperhitungkan di tingkatan Jawa Tengah,” jelas Hendy.

Pertemuan Perguruan Tinggi (PT) pada acara Hibah Kompetisi dalam Asosiasi Profesi Mahasiswa (APM) segera dilaksanakan. Tuan rumah kegiatan tersebut adalah kampus UMK yang akan diselenggarakan pada Kamis (8/4) ini. Turut mengundang para pimpinan PT lain di lingkungan Semarang. Pertemuan ini dimaksudkan untuk mengkaji tentang berbagai jurusan yang ada. Seperti Program Studi (Progdi) Managemen dan Akuntansi. Pesertanya, selain dari UMK, ada juga perwakilan dari STIE YPPI Rembang, UDINUS, USM, STEINU Jepara dan IKIP PGRI.


Sedangkan untuk jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yakni UMK, IKIP PGRI, UNISSULA dan UNIMUS. Untuk jurusan Psikologi, UNIKA Soegiapranata, UMK dan UNDIP. Acara ini akan dihadiri oleh para Purek, Puket dan Pudir III, Kaprogdi dan mahasiswa dari masing – masing PT.

Adapun kegiatan dan perlombaan kemahasiswaan meliputi :
Kegiatan Peksimida Lomba Lukis bertempat di Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) pada 17 – 19 April 2010, akan diwakili oleh Anton Nor Efendi dari Fakultas Psikologi UMK.
Kegiatan Baca Puisi yang akan dilaksanakan di Universitas Panca Sakti (UPS)Tegal pada 23 – 24 April 2010, yang akan diwakili Nor Kholidin.
Lomba Menyanyi Tunggal (Pop dan dangdut) : versi Pop akan diwakili Gilar dan dangdut Dara KDI keduanya dari Fakultas Ekonomi. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Universitas Soedirman (Unsoed) Purwokerto pada 3 – 5 Mei 2010.
Kegiatan Vocal Group dilaksanakan di Universitas Diponegoro (UNDIP) yang diwakili UKM Seni Kampus pada 12 Mei 2010.
Pentas Monolog akan dilaksanakan pada 29 – 30 Mei 2010 di Universitas Negeri Semarang oleh Hery Setiawan dari Teater Coin Fakultas Ekonomi.
Pada Mei mendatang akan ada Monitoring Evaluasi Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).
Pekan Seni Tingkat Nasional (Peksiminas) pada 24 – 29 Juli 2010 digelar kota Pontianak. (Ulin/Portal UMK)

Source : www.umk.ac.id


By. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//



PGSD UMK Kerjasama Dengan UNESCO


UMK-United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan United Nations Children’s and Fun (UNICEF) dan Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah melakasanakan program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) atau Creating Learning Communities For Children (CLCC) 1999-2010. Program ini bertujuan memberikan fasilitas kepada personal kunci dari pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) untuk melakukan pengamatan langsug tentang implementasi program MBS khususnya pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).

Setelah program ini berhasil, pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) akan mengambil alih program ini pada 2010 dengan pengarahan dari UNESCO. Pada tahun 2010 ini Universitas Muria Kudus (UMK) menjadi salah satu Universitas di Indonesia yang berhasil mendapatkan program tersebut.

“Alhamdulillah, kami adalah salah satu universitas dari 8 universitas di Indonesia yang mendapatkan program ini. Di Jawa Tengah hanya kita yang mendapatkan program ini”, ujar, Dr. Sukiman, ketua program Studi PGSD FKIP.


Kedelapan universitas tersebut adalah Universitas Pakuan Bogor, Universitas Sarjanawijata Tamansiswa Yogyakarta, Universitas Muria Kudus, Universitas Ronggolawe Tuban, STKIP Hamzanwadi Selong NTB, STJIP Santo Paulus Ruteng NTB, Universitas Muhammadiyah Makasar dan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

Sebelum program ini di laksanakan, pihak UNESCO akan melakukan kunjungan untuk mengetahui kesiapan universitas. UMK mendapatkan waktu kunjungan pada Rabu (31/03). Staf UNESCO, Bambang Irianto mengatakan, kedatangan dari ke UMK bertujuan untuk memantapkan kembali kerjasama yang telah di sepakati.

Badan khusus PBB yang didirikan pada tahun 1945 tersebut, dalam pelaksanaan kerjasama dengan PGSD UMK memberikan fasilitas bantuan berupa dana sebesar Rp. 52 juta. Menurut Sukiman, dana tersebtu akan digunakan untuk peningkatan proses belajar mengajar bagi mahasiswa PGSD. “Terutama dalam upaya untuk memberikan bobot materi MBS , manfaat, masalah dalam penerapannya dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar murid melalui program PPL (prkatek kerja lapangan),” tambah Sukiman. (Harun/Portal UMK)



By. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//


Source : www.umk.ac.id


Sabtu, 10 April 2010

ESA : sebuah nama sebuah asa


UMK.Kudus. English student Association, begitulah kepanjangan dari singkatan di atas. ini bukan singkatan sembarang singkatan, ini adalah nama baru dari UKM di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muria Kudus yang merupakan transformasi dan Perubahan dari ESC ( English Study Club ) yang dulunya exist. Perubahan ini didasarkan atas beberapa hal, pertama, mengingat ESC ddulunya merupakan UKM Fakultas dan UKM Program Studi maka Kegiatan di Program Studi dalam hal ini adalah Program Studi PBI terbengkalai dan tidak terarah dengan jelas. kedua, penggunaan nama ESC kurang relevan ,mengingat yang dibutuhkan adalh sebuah wadah resmi formal dan bukan hanya sebuah kelompok studi bahasa yang tidak memiliki SK (surat keputusan) yang resmi, selain itu juga adanya Kebutuhan dibentuknya Hima (himpunan Mahasiswa) Jurusan yang akan mengcover kegiatan di Program studi yang bersangkutan. nah, dengan Munculnya ESA ini diharapkan kegiatan di Program Studi PBI UMK semakin terarh dan jelas. Rencananya ESA akan melaksanakan acara LAUNCHING dan MALAM KEAKRABAN bersama pada Hari JUM'at - SABTU (16-17/04/2010) untuk memperkenalkan semua tentang ESA kepada rekan-rekan internal UMK juga rekan-rekan eksternal Kampus Pelangi. di sini ESA akan membuka seluk beluk dan semua yang berkaitan tentang ESA kepada para Undangan serta Dialog interaktif dengan tema yang menarik. meskipun terbilang baru, tapi ESA memiliki jadwal yang lumayan padat, lihat saja untuk bulan ini saja ESA akan megikuti event NUEDC, Debate club di TVRI, serta telah terbentuknay kerjasama dengan beberapa pihak untuk melebarkan sayap ESA UMK. sukses untuk ESA dan semoga dengan nama baru akan memberikan spirit dan semangat perjuangan Baru.



by. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Selamat Jalan Kawan


UMK.Kudus. Sabtu, 10 April 2010 adalah hari yang membahagiakan bagi sebagian rekan-rekan mahasiswa UMK fakultas hukum dan Ekonomi. bagaimana tidak, tak kurang dari seratusan mahasiswa dari 2 fakultas ini secara resmi telah dilepas oleh puhak Fakultas masing-masing, atau pendek kata mereka telah melalui tahap Wisuda Fakultas. selanjutnya, pada hari Rabu (14/04/2010) nanti mereka akan mengikuti wisuda Universitas, yakni Pelpasan seluruh mahasiswa UMK yang telah lulus Ujian Skripsi dari Fakultas dan Program Studi masing. Terlihat jelas wajah sumringah dan gembira dari para wisudawan dan wisudawati yang hadir hari ini, mereka tak datang sendiri, ada yang ditemani bapak, ibu atau bahkan keluarga besarnya. Selamat jalan Kawan, wisudawan wisudawati UMK, semoga kalian bisa menyumbangkan semangat dan ilmu yang telah kalian dapatkan untuk kemajuan masyarakat dan bangsa. Selamat Jalan Kawan.



by. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Jumat, 09 April 2010

EYD terbaru, lestarikan bahas santun INDONESIA!


UMK.Kudus. bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kita. lama juga rasanya kita telah tidak mempelajari kembali bahasa Pemersatu bangsa kita ini. Lestarikan dan Kembangkan budaya santun berbahasa, itulah Kunci kita mempersatukan bangsa kita. kini telah dilangsir buku-buku EYD terbaru tahun 2009 sebagai penyempurna buku-buku sejenis terdahulu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Indonesia pada tahun 2009.

Berikut adalah salah satu resensi buku EYD terbaru tahun 2009.


SINOPSIS BUKU - EYD Terbaru (Permendiknas Nomor 46 Tahun 2009)
Bahasa menunjukkan bangsa, tiada bahasa hilanglah bangsa. Itu kata Muhammad Yamin puluhan tahun yang silam. Wajah kebudayaan suatu bangsa memang terlihat dari praktik kebahasaan seluruh warganya. Tidak aneh apabila upaya untuk memiliki bahasa sendiri yang mampu mempersatukan seluruh bangsa dan menjadi media komunikasi, pendidikan, dan pengantar merupakan perjuangan tersendiri dalam perjalanan sejarah kita. Oleh karena itu, penting untuk selalu menyegarkan dan meningkatkan kemampuan berbahasa kita.

Beruntung sekali Anda memiliki buku EYD Terbaru ini. Buku ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Peraturan tersebut mencabut keberadaan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/1987 yang selama ini dijadikan rujukan penyusunan buku-buku tentang ejaan bahasa Indonesia.

Beruntung sekali Anda memiliki buku EYD Terbaru ini. Buku ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Peraturan tersebut mencabut keberadaan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 yang selama ini dijadikan rujukan penyusunan buku-buku tentang ejaan bahasa Indonesia.
Kami berharap, melalui buku ini akan tercipta generasi penerus yang cinta terhadap bahasa Indonesia dan mau mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hanya dengan upaya demikian, nasionalisme Indonesia akan selalu tumbuh dan berkembang.
RESENSI TERKINI - EYD Terbaru (Permendiknas Nomor 46 Tahun 2009)

Mau Kemana Kita ?


UMK. Kudus. Sebuah Pertanyaan yang menarik dan sangat sulit untuk dijawab. dari kecil hingga kita sebesar ini, hingga negara kita telah 60 tahun lebih merdeka, sebenarnya Mau Kemana kita ini? Begitu sulitnya pertanyaan ini dijawab hingga kita benar-benar bingung. dan melihat apa yang kira sakan di Negeri ini cukup memberikan gambaran kemana sebenarnya kita beranjak. Kita bisa melihat bagaimana Pemerintah mengarahkan semua kebijakan untuk rakyatnya dan kini mereka dibingungkan dengan berbagai masalah yang awalnya telah mereka awali sendiri. kita bisa meliaht sebenarnya kita berjalan selama 60 tahun Indonesia merdeka dengan apa yang kita Impikan tentang Indonesia, apa yang hendak kita perjuangkan dan berikan untuk Indonesia. Masih etrasa sulit karena Pertanyaan ini bukan masalah benar-atau-salah, bukan masalah baik atau tidak, tetapi ini adalah Pertanyaan bagi kita yang hanya akan bisa dijawab ketika sebuah Kebenaran itu muncul dan kita berjuang keras untuk memunculkannya. masih sulit? Merenunglah!!!!


by. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

PHK-APM 2010, Mengajak Mahaiswa Kreatif dan Aktif


UMK.Kudus. Kamis, 08 April 2010, di ruang VIP UMK terselenggara Pertemuan antara 8 Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis.6 Rayon yang membahas mengenai Integrasi Universitas yang hadir dalam pertemuan tersebut dalam membuat Proposal Program Hibah Kompetisi Asosiasi Profesi Mahsiswa (PHK-APM) 2010 yang diselenggarakan oleh Dirjen DIKTI DEPDIKNAS. Aadpun beberapa Universitas yang hadir dalam Pertemuan ini antara lain adalah UMK Kudus. UNISULA, UNIMUS, USM, UDINUS, IKIP PGRI, STIENU Jepara dan STIE YPPI Rembang. dalam pertemuan ini akhirnya dicapai sebuah kesepakatan bahwa akan dibuak sebuah Assosiasi Profesi Mahsiswa sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Beberapa Asosiasi Profesi Mahasiswa Yang dibentuk antara lain adalah APM Manajemen dengan Sekretariat dan Leader dari UMK, APM Akuntasni dengan sekretariat dan Leadr dari USM Semarang, APM Bahasa Inggris dengan leader dan Sekretariat di IKIP PGRI Semarang, serta APM TI dengan Leader dan sekretariat di UDINUS Semarang. terselenggaranya pertemuan ini tak lain merupakan sebuah prakarsa positif dari Pembantu Rektor Bidang III Universitas Muria Kudus yang tak lain bertujuan untuk meningkatkan Kulaitas Bersama Mahasiswa Khususnya yang berada dalam ruang lingkup Rayon I KOPERTIS.6 Jawa Tengah. Diharapkan nantinya tak hanya pembentukan APM dan Pembuatan Proposal PHK-APM saja, tetapi diharapkan lebih jauh agar Mahasiswa dapat menjalin hubungan erat dengan Universitas lain, khususnya pada Asosiasi Profesi yang telah terbentuk sebagai media Informasi dan Wahana Silaturrahmi demi Kemajuan bersama. Semoga ini menjadi awal dan Embrio Positif demi kemajuan Bersama.

by. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Ooops ... Jangan Mesum di WarNet!


UMk.Kudus. Media dan Informasi tak dapat dipungkiri memang sangat penting dan dibutuhkan oleh siap saja. adanya sebuah Jaringan Internasional atau yang sering dikenal dengan Internet menjadikan akses Informasi dan media menjadi lebih mudah. Pada awalnya Internet hanya milik sekelompok amsyarakat saja karena memang di Indonesia Internet masih tergolong mahal, apalagi untuk sekelas masyarakat kelas menengah ke bawah. Tapi,ini sudah bisa dicarikan jalan keluarnya, yakni dengan adanya warung-warung Internet di mana saja. Warnet, singkatan yang populer ini menjadi Favorit bagi sebagian besar Pencari Informasi, mulai dari Pelajar, mahasiswa, guru, dosen bahkan professor sekalipun memanfaatkannya sekalipun. Tarifnya yang relatif murah membuat Warnet yang kini telah menjamur hingga ke pelosok Kota dan Desa selalu padat oleh pengunjung, bahkan hingga tengah malam. dan justru pada tengah malam itulah Warnet biasanya ramai oleh pengunjung, karena suasananya yang tenang serta tarif yang lebih murah daripada siang dan sore hari. Menjamurnya Warnet di Pelosok Kota dan Desa, membuat persaingan antar pengusaha Warnet pun semakin ketat, sehingga mereka berlomba-lomba memberikan pelayanan yang maksimal dan memuaskan kepada para pelanggannya. Kenyamanan dan Kemudahan ini tentu menjadi sebuah daya tarik yang memikat bagi para pelanggan, tapi karena hal ini jugalah timbullah masalah-masalah baru. Tarif warnet yang murah menjdikan siapa saja yang memiliki uang hanya dalam hitungan ribuan bisa masuk dan menikmati fasilitas yang ada, dan Karena Kemudahan iniliah menjadikan Oknum-oknum Pelajar yang NAKAL menjadikan Warnet sebagai tempat yang Pas untuk MESUM dengan pasangannya. beberapa waktu yang lalu terbukti, di Kudus beberapa warnet di Geledah dan Dirazia oleh Satpol PP Kudus bersama Pemda setempat, dan hasilnya ditemukan beberapa pasangan Mesum PELAJAR yang seharusnya mereka belajar di Rumah. Sungguh ironis memang, kemudahan yang ditawarkan harusnya digunakan dengan bijak untuk hal-hal yang bermanfaat. Tarif Murah warnet tentu dimaksudkan agar semua kalangan bisa menikmati layanan akses Informasi dunia luar untuk menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan bukan hanya untuk temapt refreshing. dan fasilitas yang diberiakn tentu merupakan sebuah penunjang kepada pelanggan untuk dapat mencari Informasi dengan nyaman, bukan untuk TEMPAT MESUM. Berita tentang tertangkap basahnya beberapa pasangan PNAS Pelajar di Kudus ini hingga masuk ke Media Televisi, danm ini tentu juga menjadi PRbersama, bagaimana masyarakat, Pengusaha Warnet dan Pengguna Jasa Wrnet pada khususnya untuk dapat memberikan edukasi yang lebih baik dan bijak kepada para pengguna dan penikmat Informasi. dan Pesan Bagi Pengguna Layanan Warnet, uatamanya Pelajar " JANGAN MESUM,JANGAN PIKTOR APALAGI MESUM di WARNET"


by. ahmad.el.syarif
//fkip//pbi//umk//

Rabu, 07 April 2010

KKL RIBUT, MAHASISWA MENUNTUT!


UMK.Kudus. Program Studi Pendidkan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muria Kudus akan mengadakan Program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Jogjakarta pada 11 - 12 Mei 2010 yang akan datang. Seperti tahun tahun yang sebelumnya, KKL kali ini memiliki konsep yang sama yakni mengnjunungi beberapa tempat atau wahana wisata serta beberapa Institusi yang berkaitan dengan Pendidikan mengigat PBI merupakan Bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  yang berporos pada nilai Pendidikan. Pelaksanaan KKL dari tahun ke tahun selalu mengalami ganjalan, bahkan sebelum pelaksanannya sekalipun. Kali ini yang menjadi pokok permasalahan adalah Transparansi dana serta perincian pelaksanaan kegiatan KKL. Hari ini (07/04/10), koordinator bus KKL mengundang seluruh peserta KKL yang terdaftar untuk berkumpul bersama membahas masalah ini, diharapkan seluruh peserta dapat menyalurkan aspirasi serta tuntutan tersebut sehingga pelaksanaan KKL tahun ini benar-benar transparan. Dalam dialog dibahas mengenai objek wisata yang dikunjungi, perincian dana KKL dan dalam dialog ini juga dibahas mengenai dana 90ribu sebagai biaya 2 sks Kuliah KKL tersebut, tapi perwakilan mahasiswa dapat menjawab pertanyaan tersebut karena dana yang dimaksud digunakan Universitas untuk menggaji dosen-dosen yang berstatus swasta. Masih dalam pokok masalah yang sama, koordinator bus menyampaikan  tuntutan kepada pihak Fakultas dan Progdi AGAR BERSIKAP TRANSPARAN DALAM PERINCIAN DANA DAN PERNCIAN KEGIATAN KKL, dan para koordinator bus juga menyampaikan beberapa tindakan yang akan diambil jika tuntutan tidak terpenuhi, antara lain :


1. Menunda Pembayaran.

2. Menunggu Perincian anggaran kegiatan & dana kegiatan KKL.

3. Jika transparansi berupa rincian dana dan kegiatan KKL tidak diberikan maka, mahasiswa akan memboikot pembayaran dengan menganggap Deadline tanggal 20 April = TIDAK ADA.

4. Mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan KKL.


Di satu sisi ini merupakan sebuah kemajuan pola pikir bagi para mahasiswa khususnya PBI, tetapi di sisi lain rasanya tidak perlu mengadakan tuntutan sebesar ini jika yang dipermasalahkan hanyalah masalah Transparansi Dana dan Kegiatan. Beberapa solusi sebenarnya telah muncul dalam forum diskusi tersebut, tetapi tampak kabur dan tidak jelas langkah yang diambil karena seharusnya sebelum melakukan langkah represif seperti ini, pihak Penuntut yankni Koordinator bus bisa mencari solusi terlebih dahulu dengan mengundang Puhak travel yang membuat Perencanaan anggaran dan segala akomodasi bagi peserta KKL. jika yang dikhawatirkan adalah Korupsi dan Kongkalikong antara pihak fakultas dan Travel, maka dengan diskusi dan presentasi pihak Travel di depana mahasiswa akan jauh lebih efektif dan memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada mahasiswa tentang rincian dan transparansi. Jika dalam presentasi Travel terdapat kejanggalan, barulah pihak-pihak terkait yang merasa dirugikan melakukan langkah represif. pembelajran yang baik bagi kita semua, selaku civitas akademika dan mahasiswa yang sedang mengmbangkan pola pikir kita. 


by. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Sabtu, 03 April 2010

Ujian Nasional JANGAN DIHAPUSKAN!


UMK.Kudus. beberapa waktu lalu terjadi demobesar-besaran di berbagai penjuru provinsi di Indonesiayang menuntut untuk Ujian Nsional (UN) dihapuskan. latar belakangnya tak lain adalah UN bukanlah sebuah sistem penilaian yang dapat mengukur kammpuan siswa. Inilah wajah Indonesia di Bidang Pendidikan sekarang ini. Ujian Nasional memang tidak mamu secara penuh menggambarkan kemampuan dari siswa yang mengikuti UN. tetapi perlu diingat bahwa UN adalah sebuah bentuk penilaian yang paling objektif untuk menilai kemampuan siswa. pertanyaannya adalah, bagaimanakah jika UN dihapus sebagai sistem penilaian anak didik kita?ada yang bisa ,emjawabnya ????

by. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Jumat, 02 April 2010

Perusahaan Bidik Universitas


SEJAK beberapa tahun terakhir sejumlah perusahaan besar di Indonesia membangun sendiri perguruan tinggi.Hal ini membuktikan bahwa perusahaanperusahaan di Indonesia telah mulai berperan aktif dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

Selain itu, perusahaan juga mulai melaksanakan kegiatan pelayanan secara profesional dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat serta berperan aktif di dalam modernisasi sistem pembangunan di Indonesia. Karena disadari atau tidak, pendidikan bisa meningkatkan standar hidup masyarakat.

Dari sisi masyarakat,keberadaan perguruan tinggi yang di-back up oleh perusahaan besar tentu dianggap sebagai sebuah keuntungan. Sebab, biasanya perusahaan-perusahaan yang mem-back up akan menjadikan lulusan perguruan tinggi tersebut sebagai tempat persemaian calon pegawainya.

Kondisi itu tentu saja menguntungkan bagi perguruan tinggi tersebut. Karena bisa menjadi salah satu keunggulan untuk menarik minat calon mahasiswa.Terlebih,kurikulum yang diberikan biasanya juga disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang mem-back up. Rektor Universitas Bakrie, Sofia W Alisjahbana, menjelaskan bahwa Universitas Bakrie berdiri pada 2006 lalu.

Saat hendak membangun universitas ini, Yayasan Pendidikan Bakrie telah berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan tinggi yang ke depannya menjadi universitas yang baik dalam skala nasional dan internasional. Karena itulah,Yayasan Pendidikan Bakrie mengubah nama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bakrie School Of Management menjadi universitas.Tentu saja, harus menambah 10 program studi atau jurusan dengan perincian 60% program studi atau jurusan teknik, dan 40% sosial.

”Pada Juli 2009 pemerintah menyetujui perubahan nama dari STIE BSM menjadi Universitas Bakrie,”tutur Sofia saat dihubungi Seputar Indonesia. Melalui Universitas Bakrie, pihaknya mengharapkan bisa melahirkan lulusan yang memahami, dan menjadi seorang teknopreneur. Artinya,seorang lulusan harus bisa menjadi entrepreneur yang berlandaskan pada teknologi.Karena itulah, jurusan yang dikembangkan di universitas yang dipimpinnya terdapat program studi komputer.

Artinya, entrepreneur juga harus bisa menggunakan teknologi. Mahasiswa memang harus menciptakan lapangan kerja sendiri serta diberikan kesempatan yang luas untuk magang dan mengembangkan kreativitas.Magang bisa di usaha kecil dan menengah atau melalui perusahaan-perusahaan yang berada di kelompok usaha Bakrie.Tapi saat magang,mahasiswa dilatih untuk menjadi teknopreneur.

”Dengan membuat lapangan kerja,bukannya mencari,” jelas Sofia. Untuk menjadi teknopreneur atau entrepreneurharus melalui beberapa tahap.Artinya,harus dimulai dari lingkungan, kemudian ditunjang pada mata kuliah yang tersebar di lingkungan kampus. Setelah itu,harus dilatih dengan bergelut langsung ke UKM atau masuk ke kelompok usaha Bakrie. Adanya back up dari perusahaan grup Bakrie tentu saja membantu Universitas Bakrie untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.

Bahkan, sejumlah perusahaan di grup Bakrie telah siap menjadi laboratorium bagi mahasiswa yang sekolah di Universitas Bakrie.Rencananya pada pertengahan tahun ini Universitas Bakrie akan mewisuda lulusan pertamanya. Rektor Universitas Ciputra Tony Antonio menjelaskan, Universitas Ciputra didirikan pengusaha ternama, yakni Ciputra.

Pada 2006 lalu,Universitas Ciputra menerima angkatan pertama dan diperkirakan pada pertengahan tahun ini universitas yang dipimpinnya mewisuda angkatan pertama. Tony mengaku universitasnya tidaklah seperti universitas lain yang mempunyai keunggulan pada penelitian pada bidang akademis. Universitasnya memiliki keunggulan dalam meningkatkan spirit entrepreneur kepada mahasiswanya.

Tidak heran kalau kurikulum yang dikembangkan di universitasnya lebih banyak mengajak peserta didik untuk langsung praktik. Dengan sistem pembelajaran Problem and Project Based Learning (PBL), setiap peserta didik diasah kecakapan entrepreneurship-nya melalui proyek yang berdasar pada problem nyata. Sistem ini membuat mahasiswa berpikir secara kreatif hingga dapat menciptakan kreasi baru.

Hal itu dimaksudkan untuk mengubah paradigma peserta didik untuk tidak lagi berpikiran menjadi pekerja. Namun, harus membuka lapangan pekerjaan sendiri. ”Tugas-tugas yang diberikan pun terkait dengan menjadi entrepeneur. Misalnya bagaimana meyakinkan orang lain menerima proposal rencana usaha kita,” terang Tony.

Tidak heran kalau menjelang wisuda ini lebih dari 50% calon wisudawan/ wisudawati telah memiliki usaha sendiri. Skala usahanya memang belum besar.Namun Tony berkeyakinan, seiring dengan meningkatnya pengalaman, usaha yang dikembangkan akan menjadi besar. Bahkan mungkin lebih besar dari yang dibayangkan peserta didik. Untuk kepentingan itu,universitasnya mendukung penuh setiap peserta didik yang hendak membuka usaha.

Di antaranya dengan membantu melobi rekan bisnis dari peserta didik.Pada saat itulah, nama besar perusahaan Ciputra kerap memiliki peran besar dalam menyukseskan proposal tersebut. Perusahaan yang bernaung di grup Ciputra sangat membantu Universitas Ciputra dalam menelurkan entrepreneur baru. Karena diakui atau tidak,perusahaan yang bernaung di grup Ciputra memiliki jaringan yang luas, baik dalam negeri maupun luar negeri.

”Kami tidak mengharapkan peserta didik magang di perusahaan itu.Karena kami ingin mereka membuka usaha sendiri,”ucap Tony. Untuk kepentingan itu, dosendosen yang mengajar di Universitas Ciputra haruslah memiliki kualifikasi tertentu.Tidak boleh hanya mengetahui teori untuk menjadi pengusaha, setidaknya pernah menjadi pengusaha dan berhasil.

Hal ini dimaksudkan agar peserta didik bisa mendapatkan pengetahuan sesuai yang diharapkan. Sementara Wakil Rektor Universitas Sahid, Giyatmi menjelaskan, Universitas Sahid Jakarta masih memiliki keterkaitan dengan jaringan Hotel Sahid di Indonesia. Keberadaan Universitas Sahid adalah untuk menyokong kebutuhan sumber daya manusia berkualitas jaringan Hotel Sahid di seluruh Indonesia.

”Core bisnis pemilik Universitas Sahid adalah di perhotelan. Karena itu, pada fakultas yang ada di Universitas Sahid berkiblat pada itu,”jelas Giyatmi. Selama telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan,lulusan Universitas Sahid juga mendapatkan prioritas utama dalam penyeleksian pegawai baru di jaringan bisnis perusahaan yang mem-back up.Untuk membiasakan dengan dunia kerja, peserta didik bisa magang di berbagai jaringan Hotel Sahid. (hermansah)

Sumber: Harian Seputar Indonesia

Source : www.dikti.go.id



By. ahmad.el.syarif

//fkip//pbi//umk//

Prof Harjanto Prabowo: Tidak Semua yang di Inggris Kenal Kita


LONDON, KOMPAS.com — Sebagai salah satu dari 11 universitas di Indonesia yang terpilih menerima dana sebesar 10.000 poundsterling atau sekitar Rp 143 juta dari Pemerintah Kerajaan Inggris, Universitas Bina Nusantara akan memanfaatkan dana tersebut sebagai dana awal pengembangan kemitraan mereka dengan University of Sheffield di bidang Social Entrepreneurship Course.

Untuk penjajakan kerja sama tersebut, Rektor Binus Prof Harjanto Prabowo diundang berkunjung ke London, Inggris, bersama lima rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia untuk mengikuti Konferensi Pendidikan Internasional "Going Global 4" yang digelar oleh British Council, 25-26 Maret 2010 lalu. Berikut petikan wawancara dengan Kompas.com.

Sebagai institusi swasta, tentu sebuah kehormatan bagi Binus diundang ke Inggris dan diberi kepercayaan menerima dana kerja sama itu. Bagaimana tanggapan Anda?

Sebagai institusi swasta, saya tentu ingin belajar. Tidak semua yang di Inggris kenal kita (Binus), bahkan secara umum pun perguruan tinggi di Inggris belum kenal kita, universitas-universitas di Indonesia, bukan hanya Binus.

Kenapa bisa begitu?

Umumnya perguruan tinggi di Indonesia hanya mengirimkan beberapa dosennya ke Eropa, tetapi lebih banyak ke AS atau Australia. Dampaknya, profesor-profesor kita di Inggris itu sedikit dan tak banyak yang dikenal. Padahal, kerja sama itu dibangun salah satunya melalui profesor.

Di sisi lain, terus terang saja, selama ini sistem perkuliahan kita lebih condong ke AS, tidak ke Eropa, termasuk Inggris. Hal ini berbeda dengan Malaysia atau Singapura karena memang secara politis posisi kita dalam konsep internasionalisasi bersama Inggris ini tidak bagus sebab kita memang bukan bagian dari commonwealth. Maka dari itu, kita butuh effort yang besar untuk itu.

Untuk itu, undangan ini adalah untuk menjual kita dan tentu sangat kita hargai karena selama ini kita belum punya hubungan banyak terkait pendidikan tinggi dengan Inggris. Sayangnya, belum ada sesi khusus kita berbicara di forum global ini, mudah-mudahan tahun depan kita punya kesempatan.

Kira-kira bagaimana perspektif Binus melihat kemungkinan agar kerja sama internasionalisasi dengan Inggris ini bisa terwujud?

Kita melihatnya dari tiga aktivitas yang memang jelas saja. Pertama, di bidang teaching, Binus berharap adanya rasa saling membutuhkan, yaitu pelajar internasional belajar ke Binus, dari Binus juga ada yang belajar keluar. Caranya, bisa melalui student exchange atau study abroad.

Kedua, kerja sama riset. Kita sadar, kemampuan kita belum sebagus mereka (Inggris dan negara-negara di Eropa dan negara lainnya). Kita sudah cukup lama kuat di sektor teaching. Untuk itu, kita mau undang profesor-profesor mereka untuk memperkuat riset metodologi pada obyek-obyek lokal kita. Dari situ profesor kita dapat untung, yaitu topik-topik riset yang sifatnya aplikatif sebab riset di Binus itu kan riset aplikasi.

Ketiga, aktivitas kolaborasi. Kita harus mendapatkan grant atau funding bersama, baik itu dari industri maupun pemerintah. Kita memulainya dari industri dulu, termasuk industri yang dari luar negeri.

Bagaimana dengan kesiapan Binus sendiri menghadapi konsep internasionalisasi yang sedang ditiupkan oleh Inggris ini?

Buat saya konsep internasionalisasi ini jelas bahwa 20 persen mahasiswa saya harus punya pengalaman internasional karena, untuk study abroad, bukan cuma masalah biaya, melainkan juga kemampuan atau kualitas mahasiswanya. Mereka yang punya indeks prestasi di atas 3,5 itu cuma 30 persen. Nah, dari yang 30 persen itu, bahasa Inggrisnya dilihat dulu. Dari jumlah 30 persen itu pun bisa berkurang lagi hanya karena persoalan bahasa. Ini yang telah kami persiapkan selama ini.

Selama ini, apakah pelaksanaan konsep internasionalisasi di Binus melalui visi dan misi World Class University (WCU) sudah bisa dijadikan pengalaman?

Kita selalu katakan bahwa pemahaman internasionalisasi kita itu adalah bagaimana membuat perguruan tinggi kita dikenal di dunia dan lulusannya bisa masuk dengan mudah ke arena persaingan global. Untuk itu, kita punya kelas internasional, dan programnya jelas, baik itu 2+2 atau 3+1 dengan beberapa perguruan tinggi luar negeri.

Artinya, mau tak mau, program ini sudah diciptakan sedemikian rupa untuk lepas landas ke konsep internasionalisasi. Dosen-dosennya, misalnya, harus mengajar dalam bahasa Inggris, kurikulum kami juga diawasi luar negeri, dan secara serius study abroad yang 20 persen di Binus sudah terlaksana sejak 2009. Untuk di kelas internasional saja kita sudah punya kurikulum internasional, yang semua materinya diberikan dalam bahasa Inggris dan menggunakan dua kurikulum.

Menurut Anda, kenapa program reguler (sarjana S-1) itu penting dilakukan dengan konsep internasionalisasi ini?

Begini, hemat saya, dengan 20 persen itu saja, anak-anak bisa masuk ke dunia global. Konsep WCU itu ukuran obyektifnya adalah bagaimana lulusan graduate bisa masuk ke kancah global employability. Dia bisa bekerja di dunia global, lintas negara, dan perusahaan-perusahaan multinasional. Hanya, kita sadar, berapa persen pelajar kita bisa diarahkan ke situ? Saya sadar, kami di Binus menargetkan 1 dari 3 lulusan harus bisa mencapai target itu.

Jadi, pada kerja sama ini Binus akan fokus sekali ke graduate, ya?

Sebagai institusi swasta, sejauh ini kami fokus pada graduate dulu. Selama ini, Binus mendapat brand bahwa lulusannya mudah dapat kerja. Tetapi kita belum puas, kita juga maunya mereka bisa mudah masuk ke kancah persaingan internasional.

Di sebuah perusahaan di Indonesia yang besar sekalipun adalah hal biasa kalau lulusan UI dan Binus bisa ketemu. Lulusan ITB atau PTN atau PTS lain bisa ketemu pun lumrah, tapi kalau ketemu di dunia internasional masih sedikit, sangat sedikit. Kita harus lebih banyak berhadapan dengan lulusan asing. Kita harus mampu bersaing di situ.

Tadi Anda katakan bahwa dengan kerja sama ini Binus bisa belajar banyak soal riset aplikasi. Kenapa Binus tertarik dengan hal ini?

Terus terang, kita tidak ingin masuk ke basic research karena memang tidak punya kemampuan pada basic science, makanya riset-riset di Binus adalah riset-riset aplikasi, yang bisa dimanfaatkan langsung. Targetnya, Binus bisa meraih satu international paper per tahun. Ini kecil, tapi buat swasta ini besar.

Selain itu, kita mau ada 25 produk HAKI per tahun. Untuk itu, kita butuh kolaborasi ini. Mereka yang punya study abroad bisa masuk ke kampus kita, industri-industrinya juga bisa digarap untuk mengembangkan kerja sama ini.

Saya sadar, Binus ini swasta, pelan-pelan saja. Kalau riset sudah jalan, kami yakin, kami bisa dapat uang dari riset-riset aplikasi ini, dan itu bisa kita dapatkan dari industri.

Apakah industri di negara kita sudah bisa digandeng untuk kerja sama semacam riset aplikasi ini, terutama bekerja sama dengan Binus?

Kita lihat University of Sheffield, misalnya. Universitas ini ternyata bisa membuat industri percaya untuk memberikan risetnya kepada mereka seperti Roll Royce atau Nokia, mereka sudah percaya pada tim riset Sheffield. Untuk itu, Binus harus bisa melakukannya.

Sayangnya, rata-rata industri kita belum percaya untuk melakukan itu. Belum banyak industri yang membutuhkan riset-riset aplikatif dari para akademisi kampus. Riset pada bidang desain misalnya, itu bisa jadi kekuatan kami karena selama ini telah dilakukan di Binus.

Jadi, pada akhirnya menggandeng industri tidak sebatas untuk kerja sama saja, ya?

Tentu saja, tidak. Bagi kami, kerja sama dengan industri ini adalah bagaimana Binus tidak lagi bergantung pada intuisi. Kalau biaya operasional hanya bergantung pada uang mahasiswa, itu akan repot.

Mau berkembang cepat juga akan susah karena biaya studi harus dipertinggi. Sebaliknya, kalau tidak ditinggikan, mahasiswanya yang harus ditambah. Maka dari itu, biaya operasional pendidikan di Binus juga akan bertambah.

Untuk itulah, pelan-pelan saya ingin mencari sumber-sumber dana di luar intuisi. Memang, jalannya masih panjang untuk bisa menggantikan strategi itu, tapi dengan datang ke sini (Inggris) kami yakin bisa.

Akhirnya, dengan bantuan sebesar 10.000 poundsterling itu, apa harapan Anda membawa konsep internasionalisasi ini ke Binus?

Kita diharapkan bisa menjalin network dengan Inggris, dan dengan tangan terbuka kami menerima kemungkinan kerja sama ini. Karena jujur, selama ini Binus sudah bekerja sama dengan AS, Australia, dan negara-negara di Asia lainnya.

Setidaknya, kami datang ke Inggris kali ini adalah untuk mengenalkan Binus. Memang, hal ini agak sulit karena rata-rata yang datang dan kami kunjungi adalah PTN papan atas di Inggris, sementara kita adalah PTS.

Kedua, Binus ingin membuka wawasan seluas-luasnya tentang bagaimana perguruan tinggi bisa memperkuat risetnya, sekaligus kami belajar bahwa sumber pendanaan pendidikan juga bisa didapatkan dari biaya riset.

Maka dari itu, otomatis, ketika kerja sama sudah berjalan dan visi-misi WCU terpenuhi, maka ranking akan kami dapatkan dengan sendirinya. Ranking itu pada akhirnya sangat memengaruhi daya jual kampus di kancah internasional. Di sisi lain, WCU bagi PTN betul-betul diarahkan dan didukung oleh pemerintah, sementara untuk swasta tidak. Makanya, pendekatan kami harus lain.

Sumber: Kompas

Source : www.dikti.go.id