UMK.Kudus. Program Studi Pendidkan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muria Kudus akan mengadakan Program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Jogjakarta pada 11 - 12 Mei 2010 yang akan datang. Seperti tahun tahun yang sebelumnya, KKL kali ini memiliki konsep yang sama yakni mengnjunungi beberapa tempat atau wahana wisata serta beberapa Institusi yang berkaitan dengan Pendidikan mengigat PBI merupakan Bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang berporos pada nilai Pendidikan. Pelaksanaan KKL dari tahun ke tahun selalu mengalami ganjalan, bahkan sebelum pelaksanannya sekalipun. Kali ini yang menjadi pokok permasalahan adalah Transparansi dana serta perincian pelaksanaan kegiatan KKL. Hari ini (07/04/10), koordinator bus KKL mengundang seluruh peserta KKL yang terdaftar untuk berkumpul bersama membahas masalah ini, diharapkan seluruh peserta dapat menyalurkan aspirasi serta tuntutan tersebut sehingga pelaksanaan KKL tahun ini benar-benar transparan. Dalam dialog dibahas mengenai objek wisata yang dikunjungi, perincian dana KKL dan dalam dialog ini juga dibahas mengenai dana 90ribu sebagai biaya 2 sks Kuliah KKL tersebut, tapi perwakilan mahasiswa dapat menjawab pertanyaan tersebut karena dana yang dimaksud digunakan Universitas untuk menggaji dosen-dosen yang berstatus swasta. Masih dalam pokok masalah yang sama, koordinator bus menyampaikan tuntutan kepada pihak Fakultas dan Progdi AGAR BERSIKAP TRANSPARAN DALAM PERINCIAN DANA DAN PERNCIAN KEGIATAN KKL, dan para koordinator bus juga menyampaikan beberapa tindakan yang akan diambil jika tuntutan tidak terpenuhi, antara lain :
1. Menunda Pembayaran.
2. Menunggu Perincian anggaran kegiatan & dana kegiatan KKL.
3. Jika transparansi berupa rincian dana dan kegiatan KKL tidak diberikan maka, mahasiswa akan memboikot pembayaran dengan menganggap Deadline tanggal 20 April = TIDAK ADA.
4. Mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan KKL.
Di satu sisi ini merupakan sebuah kemajuan pola pikir bagi para mahasiswa khususnya PBI, tetapi di sisi lain rasanya tidak perlu mengadakan tuntutan sebesar ini jika yang dipermasalahkan hanyalah masalah Transparansi Dana dan Kegiatan. Beberapa solusi sebenarnya telah muncul dalam forum diskusi tersebut, tetapi tampak kabur dan tidak jelas langkah yang diambil karena seharusnya sebelum melakukan langkah represif seperti ini, pihak Penuntut yankni Koordinator bus bisa mencari solusi terlebih dahulu dengan mengundang Puhak travel yang membuat Perencanaan anggaran dan segala akomodasi bagi peserta KKL. jika yang dikhawatirkan adalah Korupsi dan Kongkalikong antara pihak fakultas dan Travel, maka dengan diskusi dan presentasi pihak Travel di depana mahasiswa akan jauh lebih efektif dan memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada mahasiswa tentang rincian dan transparansi. Jika dalam presentasi Travel terdapat kejanggalan, barulah pihak-pihak terkait yang merasa dirugikan melakukan langkah represif. pembelajran yang baik bagi kita semua, selaku civitas akademika dan mahasiswa yang sedang mengmbangkan pola pikir kita.
by. ahmad.el.syarif
//fkip//pbi//umk//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar