Sabtu, 16 Januari 2010

Apa Perlunya Seragam Bagi Mahasiswa


Oleh : Ulin Naufalin Noor
Mahasiswi FKIP Progdi Bahasa Inggris

Bangsa maju bisa jadi bangsa yang memiliki sumber daya manusia (SDM) maju dan berpendidikan tinggi. Untuk mencapai tingkat pendidikan yang berkualitas, dibutuhkan sistem pengajaran dan aturan yang tepat. 

Pendidikan salah satu usaha belajar yang dilakukan setiap individu agar menjadi lebih baik. Sesuai fitrahnya, intelegensi dan intelektual manusia akan berkembang jika ia mau belajar. Maka, tak salah bila pendidikan menjadi pilar penting untuk membangun martabat bangsa.

Upaya untuk membangun manusia melalui pendidikan menjadi penting. Sebab, di lembaga pendidikan memiliki aturan, sistem, yang harus dipatuhi dan dijalankan. 

Seperti halnya yang terjadi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus ini, ada peraturan-peraturan yang harus diikuti mahasiswa.

Penerapan seragam ice blue setiap hari Senin merupakan peraturan baru bagi mahasiswa. Peraturan seragam kuliah ini apakah akan mengekang kebebasan mahasiswa dalam berpakaian. Mengapa mahasiswa diharuskan memakai seragam ice blue? 

Konon, penyeragaman ini mendukung pembangunan karakter bagi mahasiswa. Dengan memakai seragam, mahasiswa akan sadar akan profesinya kelak, yakni menjadi seorang guru atau pengajar. Sepintas berseragam melunturkan kesenjangan sesama status sosial antara mahasiswa satu dengan lainnya. 

Dengan diterapkannya seragam khususnya di lingkungan FKIP, merupakan identitas baru dan memberi nuansa berbeda dari fakultas yang lain. Dari sudut pandang orang lain, berseragam akan lebih terlihat sopan dan tertib. Mahasiswa berseragam bukankah seperti anak sekolah? 

Kita tentu memiliki pikiran dan sudut pandang yang beragam. Saya sependapat dan berfikir kedepan. Maksudnya, berseragam itu setidaknya memberi pelajaran pada calon guru sebelum mereka menjalankan profesi sesungguhnya. Disisi lain, guru harus mencitrakan diri sebagai panutan di mata peserta didik. Artinya, segala sikap dan perilaku guru tercermin atas profesi yang disandangnya. Istilah kata Guru dalam bahasa Jawa, digugu (dihormati) dan ditiru (diikuti). 

Sehingga anak didik dapat menilai dari penampilan gurunya. Guru sebagai pendidik, pengajar, dan pembimbing akan memberi contoh baik kepada para muridnya. Dengan adanya penerapan seragam bagi mahasiswa di FKIP, sangat mendukung proses pembelajaran bagi profesi mahasiswa calon guru. 
Dalam hal ini, saya sadar bahwa jati diri kita adalah pendidik. Apa jadinya kalau seorang guru tidak menggunakan seragam? Kita dapat melihat seorang guru yang tidak kompak dan konsisten. Setiap peserta didik tidak mempunyai motivasi dalam belajarnya, dikarenakan penampilan sebagai calon guru tak mendukung. 

Kiprah guru dalam mencerdaskan anak bangsa sangatlah besar. Besarnya pengaruh guru terhadap proses belajar mengajar, tergantung juga pada kualitas dan kompetensi calon guru. 

Peratuan memakai seragam perlu didukung karena terdapat unsur edukasi bagi mahasiswa. Dengan memakai seragam, maka, akan membatasi mahasiswa FKIP dalam mengenakan mode pakaian yang tidak sesuai dengan kepribadian calon guru. ***


 Source : www.umk.ac.id
//ahmad.el.syarif//fkip//pbi//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar