
FKIP.UMK.Kudus. 1 maret lalu, di seuah ruangan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, digelar acara dialog bersama antara Fakultas dan Sgenap mahasiswa FKIP serta beberapa UKM Fakultas yang ada di FKIP. jam 9 pagi, dialog dimulai dan tampak terlalu penuh juga ruangan yang disediakn oleh Panitia yang tak lain adalah DPM yakni Dewan Perwakilan Mahsiswa ( UKM Fakultas ). Dialog ini sedianya akan membahas mengenai program-program fakultas, keadaan fakultas, kemajuan fakultas, prkembangan fakultas, UKM-UKM fakultas serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan fakultas serta mahasiswa. Dialog dibuka dengan pemaparan hasil survey dari DPM dengan menyebarkan seratusan quesioner kepada segenap sampel mahasiswa FKIP. awalnya, ini membuat kesan yang positif bagi penulis, tetapi setelah melihat bagaimana pemaparan yang disampaikan oleh salah satu anggota DPM sebagai pelaksana Survey, pemikiran itu sirna seketika, apalagi jika harus mempertanyakan apakah pertanyaan dalam quesioner yang diberikan itu relevan atau tepat?. dalam hati rasanya ingin tertawa tapi cukup tersimpan saja, setelah melihat satu pertanyaan yang berbunyi,"Fakultas Kurang menyediakan tempat untuk berdiskusi bagi mahasiswa". apa yang salah? ya, mungkin sang pembuat pertanyaan itu kurang bisa memperhatikan begitu luasnya areal FKIP atau mungkin yang membuat ppertanyaan itu dari DPM tapi DPM fakultas lain? kembali ke topik, seharusnya dialog akbar ini memiliki satu titik inti, yakni sebagai ajang dimana fakultas dan mahasiswa sama-sama mengevaluasi diri dan menemukan solusi untuk menjadi lebih baik demi kepentingan mahasiswa. tetapi yang terjadi justru sebaliknya, justru dialog ini menjadi seperti ajang penghakiman massal kepada pihak fakultas, ka-progdi bahkan dosen dan pihak sekretariat fakultas. Senang melihat kawan-kawan serta rekan-rekan memiliki kekritisan yang luarbiasa, tetapi kesalahn fatal yang dilakukan adalah, MEREKA TIDAK MELIHAT SEBUAH PERMASALAHAN DARI DUA SISI". hanya dari 1 sisi dan bahkan itupu tidak ada data dan fakta yang jelas, sehingga kejadian saling tuding dan pertanyaan-pertanyaan yang tak jelas pun tak terhindarkan. bhkan dalam penutupan acara yang sedianya menemukan sebuah MoU atau Nota Kesepakatan pun tak menemukan hasil yang berarti, karena MoU yang dirancanh hanya seperti TUNTUTAN MAHASISWA dan bukan KESEPAKATAN BERSAMA MAHASISWA-FAKULTAS. tentu hal yang semacam ini tak perlu terjadi, mengingat FKIP adalah Fakultas Pendidikan yang menuntu warganya untuk KRITIS teatpi dapat juga melihat DARI DUA SISI, tidak hanya menyalahkan, menendang masalah dan menggelindingkannya tanpa dasar dan hanya berdasar pandangan 1 sisi yang lemah. semoga mahasiswa FKIP ke depan dapat menjadi lebih baik.
by. ahmad//el//syarif
fkip//pbi//UMK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar